Tajuk macam nak tulis artikel skema je kan. Tapi sebenarnya nak kongsikan kisah di mana saya sendiri rasakan pertolongan Allah itu sangat-lah-dekat.
Seringkali dalam keadaan leka kita lalai untuk berdoa. Kita asyik dengan dunia. Doa pun tak bersungguh-sungguh. Sekadar pelengkap atau penutup solat.
Prinsip saya pula, berdoa tak perlu masa dan ketika. Berdoalah bila-bila masa, bila terdetik di hati terus berdoa.
Tak perlu menadah tangan, imanilah bahawa walaupun kita menyeru Allah di dalam hati pun ia adalah doa.
Pada suatu hari, saya perlukan uang dalam jumlah yang agak besar untuk sebuah keperluan mendesak. Ayat nak gempak je. hehe.
Tapi betul, saat itu saya sangat terdesak. Tiada jalan keluar. Usahlah anda tanya, kenapa tak pinjam dengan orang? Kenapa tak minta dengan mak ayah? Hmm... Saya ada alasan tersendiri.
Dua, tiga hari saya teruskan berdoa. Nampak macam saya tak berusaha pun kan? Itulah manusia. Sombong. Usaha dirasakan hanya dengan kudrat sendiri. Doa dirasakan hanyalah 'pelengkap'. Dunia dah terbalik.
Berdoa sudah. Saat terdesak itu pun tiba. Apakah uang muncul di depan mata? Tak...
Jadi apa bantuan yang telah Allah berikan hasil dari doa berhari-hari itu?
Hasilnya urusan saya pada hari itu mudah dan berjalan lancar. Biiznillah. Dengan izin Allah SWT semata. Sangat lancar. Bahkan dari pagi hingga petang.
Dari urusan yang berjalan lancar itulah saya perolehi sejumlah uang yang ingin digunakan dalam keadaan terdesak itu.
Dan pada hari itu pelbagai pelajaran yang saya dapat. Alhamdulillah. Saya benar-benar merasakan bantuan Allah SWT berbentuk urusan yang dipermudahkan Allah.
Sekadar perkongsian. Tak semestinya kita 'wali' maka doa kita di makbulkan. Allah SWT berfirman;
"Aku lebih dekat kepada hamba-Ku melebihi urat nadi mereka."
"Jangan berputus asa dengan rahmat Allah."
Dengan segala MAHA nya Allah SWT maka pada Dialah tempat selayaknya kita meminta.
Namun jangan sesekali bermimpi atau berharap keajaiban akan terjadi.
Pertolongan dan bantuan Allah akan datang dalam bentuk apa jua dan saat kita menerima bantuan dari-Nya maka hati akan terdetik. 'Iya, doaku di ijabah-Nya."
Seringkali dalam keadaan leka kita lalai untuk berdoa. Kita asyik dengan dunia. Doa pun tak bersungguh-sungguh. Sekadar pelengkap atau penutup solat.
Prinsip saya pula, berdoa tak perlu masa dan ketika. Berdoalah bila-bila masa, bila terdetik di hati terus berdoa.
Tak perlu menadah tangan, imanilah bahawa walaupun kita menyeru Allah di dalam hati pun ia adalah doa.
Pada suatu hari, saya perlukan uang dalam jumlah yang agak besar untuk sebuah keperluan mendesak. Ayat nak gempak je. hehe.
Tapi betul, saat itu saya sangat terdesak. Tiada jalan keluar. Usahlah anda tanya, kenapa tak pinjam dengan orang? Kenapa tak minta dengan mak ayah? Hmm... Saya ada alasan tersendiri.
Dua, tiga hari saya teruskan berdoa. Nampak macam saya tak berusaha pun kan? Itulah manusia. Sombong. Usaha dirasakan hanya dengan kudrat sendiri. Doa dirasakan hanyalah 'pelengkap'. Dunia dah terbalik.
Berdoa sudah. Saat terdesak itu pun tiba. Apakah uang muncul di depan mata? Tak...
Jadi apa bantuan yang telah Allah berikan hasil dari doa berhari-hari itu?
Hasilnya urusan saya pada hari itu mudah dan berjalan lancar. Biiznillah. Dengan izin Allah SWT semata. Sangat lancar. Bahkan dari pagi hingga petang.
Dari urusan yang berjalan lancar itulah saya perolehi sejumlah uang yang ingin digunakan dalam keadaan terdesak itu.
Dan pada hari itu pelbagai pelajaran yang saya dapat. Alhamdulillah. Saya benar-benar merasakan bantuan Allah SWT berbentuk urusan yang dipermudahkan Allah.
Sekadar perkongsian. Tak semestinya kita 'wali' maka doa kita di makbulkan. Allah SWT berfirman;
"Aku lebih dekat kepada hamba-Ku melebihi urat nadi mereka."
"Jangan berputus asa dengan rahmat Allah."
Dengan segala MAHA nya Allah SWT maka pada Dialah tempat selayaknya kita meminta.
Namun jangan sesekali bermimpi atau berharap keajaiban akan terjadi.
Pertolongan dan bantuan Allah akan datang dalam bentuk apa jua dan saat kita menerima bantuan dari-Nya maka hati akan terdetik. 'Iya, doaku di ijabah-Nya."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan